PIALA DUNIA INDONESIA MILIK ISRAEL !!!!

(Gambar dari Bola.com)

Piala Dunia Sepakbola usia 20 yang sebelumnya akan diselenggarakan  di negara Indonesia tiba-tiba menjadi perbincangan yang sangat menarik dikalangan pecinta sepkabola tanah air. Bukan para pecinta sepakbola saja yang meramaikan, masyrakat beramai-ramai menyambut baik event yang diselengrakan oleh FIFA menjadi ajang yang sangat besar dan Indonesia mendapatkan keutungan dengan diberikan jatah tuan rumah pada tahun 2023. Bagaimana tidak seluruh dunia akan melihat dan tertuju pada Indonesia, ini menjadi sebuah keuntungan yang sangat besar bagi kita, selain dapat memperlihatkan kualitas sepakbola tanah air, disisilain akan memberi dampak yang sangat positif dalam keuntungan sisi ekonomi. Pariwisata yang akan melonjak tinggi dan yang paling sangat diuntungkan Indonesia akan otomatis mendapaktkan tiket ke piala dunia U-20. Dalam segi faktor pariwisata akan melonjaknya turis mancanegara, penonton kompetisi akan mengerkan sektor pariwisata, perkiraan yang didasari pergerkan ekonomi Polandia ketika mengadakan piala dunia U-20 pada bulan Mei hingga Juni 2019 terjadi peningkatan jumlah wisataman domestik maupun mancanegara pada masa penyelngaraan turnamen dilhiat dari peningkatan kenaikan hotel jumlah hunian tercatat sebanyak 3.280.645 ini menjadi sebuah peningkatan sebanyak 8,9% dibandingkan tahun sebelumnya. Selain dalam segi faktor pariwisata terdpat peninkatan kualitas infrastuktur yang ada, dan mungkin saja akan menaikan kepercayaan dunia dalam peningkatan infestasi yang mungkin akan menguntungkan untuk Indonesia.

Namun tulisan ini bukan berfokus pada keuntungan yang akan diberikan oleh FIFA untuk Indonesia akan tetapi ada yang menjadi persolan yang besar ketika hadirnya negara ISRAEL dalam turnamen empat tahunan ini,ada beberapa Gubernur yang memberikan pernyataan dengan tegas menolak kehadiran tim dari negara Israel ini, dengan keluar pernyataan ini menjadi sebuah bola liar dan menjadi isu panas ditengah-tengan masyrakat Indonesia yang sedang fokus kebocoran kemetrian keuangan dengan 334 triliun dan kasus polisi tembak polisi hehhehe sabar jangan terlalu tegang hehehe  hehehhe (intemezo), ada yang mendukung dan ada pula memberikan bantahan terkait pernyataan tersebut. 

Dengan berkembangannya isu tersebut menjadikan FIFA mengambil langkah yang sangat cepat dengan membatalkan drawing yang akan diselengarakan di Bali pada 31 Maret 2023 dan beredar isu akan berlaih ke Negara Peru, sontak dengan beredarnya opini yang berkembang menjadikan pemerintah Indonesia dalam mengambil langkah yang cepat dimana diundangnya Duta besar Palestina untuk Indonesia, pertanyaan kenapa harus Palestina ? dan duta besar tersebut memberikan sebuah pernyataan dan terus mendukung langkah pemerintah Indonesia, ini menjadi pernyataan menarik untuk dikulik, walapun seluruh dunia sudah tau bagaimana kondisi politik antara Israel dan Palestina,yang jelas ini menjadi bukti dorongan moral Indonesia untuk Palestina dengan tidak mendukung Israel bermain sepakbola di Indonesia, untuk sebagian orang Israel bukan bicara tentang sepakbola saja akan tetapi buah perlawanan dunia terhadap ketidak adilan Israel untuk Palestina yang akan terus terjadi yang belum tau akan berkahirnya.

Namun apa yang bisa kita lihat PIALA DUNIA INDONESIA MILIK ISRAEL dimana pemerintah sekaan kebaran jenggot dengan dukungan masykarat Indonesia yang memberikan penolakan ini seakan dunia akan kiamat ketika anak usia 20 tahun dunia tidak bermain di Indonesia. Memuculkan sebuah opini bagaimana olahraga (sepakbola) tidak boleh dicampur adukan dengan politik. Disini penulis memberikan sebuah opini bahwasannya yang tidak bisa dilupakan bahwasanya Olahraga itu adalah alat politik yang sangat dahsyat. Bagaimana kita melihat negara Brasil dapat dikenal dunia dari sepakbolanya, Cina dengan senamnya, dan banyak lagi negara yang membutikan eksesitensi negaranya melalui Olahraga, lantas dari hal ini apa yang bisa dipisahkan antara politik dan olahraga, karena pada dasarnya olahraga adalah politik dan poltik adalah olahraga.

JASMERAH (jangan sekali melupakan sejarah) kata itu yang selalu teringat dan disampaikan oleh Presiden Indonesia pertama yaitu bapak Ir Sokarno. Mungkin banyak yang lupa atau pura-pura lupa dengan sejarah antara olahraga dan politik, sejarah penolakan Israel sudah sangat jelas digaungkan oleh bapak pendiri bangsa Bung Karno melarang Timnas Indonesia bertanding melawan Israel pada Kualifikasi Piala Dunia 1958, dan tidak mengundang Timnas Israel pada Asian Games 1962 di Jakarta. Karena konsistensi dan ketegasannya itu, nama Bung Karno menjadi sangat harum, yang berimbas pada keharuman nama Indonesia juga”jelasnya melalui siaran pers. Akan tetapi dengan dampak penolakan itu menjadi sanksi besar oleh IOC (Komite Olimpiade Internasional) karena melarang partisipasi Israel ke Asian Games IV di Jakarta.

Dengan begitu Indonesia diberikan sanksi tidak dapat mengikuti Olimpiade. Monentum skorsing IOC itu dimanfatkan Presiden Sukarno untuk menyatukan rakyat Indonesia dalam melawan salah satu bentuk imprialisme di bidang olahraga dan menwujudkan konsepsi poltik luar negerinya, hali itu tercermin dalam pidatonya tahu 17 Agustus 1963. Dalam pidatonya Sukarno mengatakan Indonesia tergabung dalam New Emerging Forces, kekuatan raksasa yang terdiri daroi banga-bangsa yang tertindas, yang progresif yang hendak membangun satu dunia baru yang penuh dengan keadilan, persahabatan tanpa imprialisme dan kolonialisme dan saat itu pula presiden Sukarno secara terang-terangan mengatakan akan mebuat olimpade tandingan  yang dinamanakan GANEFO ( Games Of the Emerging Forces ) secara resmi dibuka pada 10 November 1963 yang dikuti oleh 47 negara yang ikut serta dalam kegiatan ini. Dengan jumlah negara yang sangat banyak membuktikan bahawasnya Indonesia adalah negara yang besar dan mampu menyelengrakannya event skala dunia. Menjadi sebuah catatan yang menarik bagaimana politik kelas dunia yang dimaikan oleh presiden kita saat itu, karena harga diri sebuah bangsa adalah kehormataan yang harus dijaga. Buah dari GANEFO saat itu saat ini kita bisa menikmati stadion kebangaan Indonesia yang dulu disebutnya senayan yang telah  di ubah Glora Bung Karna sebagai bentuk penghormatan kepada presiden Sukarno.

Dari gambaran sebuah perjuangan bung karno hendaknya menjadi sebuah rujukan kita saat ini bagaimana Olahraga (sepakbola) besar kaitanya antara politk dan olahraga yaa walapun kita tau saat ini sepakbola sangat kental dengan poltiknya pasca terpilihnya calon presiden menahkodai organisasi sepak bola di Indonesia. Besar harapan penulis mengatakan bahwasanya Politik adalah alat kekuasan rakyat yang bertujuan untuk mensejahterkan rakyatnya bukan pada elit poltiknya sendiri. Selanjutnya langkah yang dilakukan pemerintah saat ini terus kita dukung bersama dan bersama-sama berfikir positif bahwasanya yang dilakukan merupakan kepentingan yang mengatasnamakan rakyat.Terelepas apa saja yang nanti akan terjadi, sebagai pengamat dan pencinta seopakbola tanah air, hari ini, besok dan selamanya aku akan terus bermimpi yang bakal menjadikan kenyataan bahwa Indonesia akan menjadi negara yang besar dengan kemajuan olahraganya serta rakyatnya sejahtera.

( Tulisan ini merupakan sebua opini penulis, ambil sisi baiknya saja )

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JADI PNS ? TIDAK HARUS PINTAR !!!

Pendidikan Jasmani dalam Literasi Fisik

Konsep Dasar Pendidikan Jasmani