INDONESIA LUPA WARNA BENDERANYA SENDIRI


Indonesia negara besar sistem pemerintahan Republik serta mengunakan azaz demokrasi menganut pada Pancasila yang bersemboyan Bhineka Tunggal Ika yang memiliki arti kata Berbeda Tapi Tetap Satu Tujuan. 17 Agustus 1945 menjadi sejarah baru untuk Indonesia dimana Bung Karno didampingi oleh Bung Hata mendeklarasikan keseluruh penjuru dunia bahwasaanya Indonesia merdeka, buah perjuangan para pahlawan kita yang bahu membahu untuk membuat Indonesia merdeka. Diera perjuangan suku ras dan agama membaur menjadi satu untuk memerdekan Indonesia. Bahu membahu bergotong royong serta saling membantu merupakan cerminan bangsa kita saat itu.

Indonesia lupa warna benderanya sendiri kata ini yang bisa kita dengar saat ini, memalukan dan menampar para pejuang sebelumnya, mereka lupa bahwa memerdekakan Indonesia adalah jalan perjuangan yang sangat pelik butuh tetesan air mata, darah serta tangisan. Sehingga membuat Indonesia menjadi negara merdeka bukan negara pemberian. Menginjak usia kemerdekaan ke 74 Indonesia bahkan seakan kehilangan ruh dari bangsa yang bersatu dan berdaulat, bhineka tunggal ika bak sebagai semboyan belaka, perpecahan agama suka dan ras menjadi senjata mematikan perusak bangsa dan negara. Berdalih cinta Indonesai merasa paling peduli dan merasa paling merasa berjuang atas nama bangsa. Teringat pesan Presiden pertama mengatakan "Saya lebih mudah melawan penjajah akan tetapi kalian akan jauh lebih sulit karena akan melawan bangsamu sendiri" kata itu lah yang menjadikan kenyataan sebagai cerminan Indonesia saat ini. Merah putih bahkan hampir dilupakan, MERAH adalah BERANI dan Putih adalah SUCI mungkin sudah tidak banyak lagi yang mengerti arti dari merah putih itu sendiri. .

Sudahilah perpecahan dengan dalih perjuangan aku ingin bertelanjang dada memeluk merah putih sebagai baju serta sandaran menatap masa depan, selesaiakan perpecahan atas dasar membela nama bangsa karena itu kotor. Air mata darah telah tumpah demi ambisi membangun negeri, kalau lah ini pengorbanan tentu bukan milik segelitir orang, belum cukupkah semua ini apakah tidak berarti lihatlah wajah ibu pertiwi pucat letih dan sedihnya berkarat namun berdoa terus berdoa.

Ibu pertiwi hilang tawanya bersedih dengan kebodohann umatnya, menangis dipojokan dengan menceritakan kepada semua mereka yang berdalih mencitainya, bahkan tak percaya masih ada bahwa merah putih dan ibu pertiwi masih gagah berdiri sampai saat ini. Untukmu negeri yang rela melukai anak kami, untukmu negeri yang telah memperkosa alam kami, untukmu negeri BANGKITLAH, BERSATULAH sejahteralah kamu negeriku.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JADI PNS ? TIDAK HARUS PINTAR !!!

Pendidikan Jasmani dalam Literasi Fisik

Konsep Dasar Pendidikan Jasmani